Batu akik janggus bergambar naga seharga Rp. 18 miliar
Bandrol harga batu akik memang tidak ada patokannya. Semua bisa membandrol harga berapa saja, cuma masalahnya adalah mau tidak orang lain me...
https://ratu-agung.blogspot.com/2015/02/batu-akik-janggus-bergambar-naga.html
Bandrol harga batu akik memang tidak ada patokannya. Semua bisa membandrol harga berapa saja, cuma masalahnya adalah mau tidak orang lain membelinya dengan bandrol harga yang ditetapkan pemilik batu akik. Begitu pula tentunya dengan harga batu akik jenis janggus bergambar naga yang saat ini bikin heboh karena ditawarkan seharga Rp. 18 miliar.
Kabar heboh itu muncul menyusul pemberitaan di salah satu media jaringan berita JPNN.com. Media online itu memberitakan, sebuah batu akik giok arab (belakangan disebutkan berjenis janggus) bergambar naga asal Kabupaten Langkat siap dijual pemiliknya dengan harga Rp 18 miliar, tapi bisa dinego.
“Ini kan penawaran dalam jual beli, kalau senang sama senang antara pembeli dan penjual, ya kenapa tidak,” kata Tuwan Imam pemilik batu kepada Sumut Pos (salah satu media dalam jaringan Grup JPNN), pada Kamis (12/2) lalu.
Batu akik Janggus jenis Giok Arab bergambar Naga dengan dasar Moccha asal Kabupaten Langkat siap dijual dengan pasang harga Rp 18 miliar. Credit foto: Ojie Nasution/Sumut Pos/JPNN.com |
Ditulsikan di berita itu, pria berperawakan mirip penyanyi Dedy Dukhun yang sekaligus pemimpin Majelis Ta’lim Fardhu A’in (MATFA) Indonesia berlokasi di Dusun III Desa Telaga Said Kecamatan Sei Lepan-Langkat ini, yakin batu akik miliknya itu tidak ada kembarannya.
Dengan alasan itu, dia pasang harga tinggi. Ayah dua anak pemilik nama lengkap Muhammad Imam Hanafi itu menjelaskan keistimewaan batu akiknya. Yakni batu janggus dengan corak dasar moccha, di tengah-tengah ada gambar naga.
“Kalau ditanya, saya juga rugi kok menjualnya karena tidak sebanding dengan kandungan nilai seninya. Apalagi, kita bukan kekurangan materi,” ujar pria usia 26 tahun itu.
Menurut JPNN.com, mencuatnya kabar harga akik dibanderol Rp. 18 miliar itu juga mengundang minat Museum Rekor-Dunia Indonesia atau MURI untuk mencatatkannya sebagai rekor penjualan batu akik tertinggi. Bahkan pihak MURI kaget juga mendengar kabar itu. “Hah, 18 miliar, dimana itu?” ujar anggota Dewan Pertimbangan MURI, Wida, saat dihubungi JPNN dari Jakarta, pada Jumat (13/2) kemarin.
MURI, yang berkantor pusat di Semarang, Jateng itu, siap mencatat harga batu akik termahal itu. Tapi tentunya, jika batu akik dengan dasar moccha itu nantinya benar-benar terjual. Tidak harus terjual Rp 18 miliar. Namun jika berhasil terjual di angka miliaran saja, itu sudah memecahkan rekor. “Kalau terjual, usulkan saja, nanti bisa masuk MURI,” kata Wida.
Syaratnya sederhana. “Lampirkan saja bukti transaksi pembayaran,” imbuh perempuan berlogat Jawa itu.
JPNN menulis, menurut penelusuran mereka, harga termahal batu akik hingga saat ini belum ada yang tembus di angka miliaran. Tertinggi ditempati blue safir, yang dalam kisaran Rp 900 jutaan. Pigeon Blood Ruby dihargai Rp 37 juta, Star Ruby Tanzania Rp 32 jutaan, dan Super Giant Green Fluorite sekitar Rp 30 jutaan.
Dalam batu akik yang bikin heboh ini, memang tampak jelas guratan berbentuk naga, warga kuning. Juga ada guratan berbentuk kaki naga.
Mengenai keistimewaan batu akik tersebut, sang pemilik menyebut barang yang akan dijualnya sangat istimewa, yakni corak dasar moccha, yang di tengah-tengahnya ada gambar naga.
“Bukannya muluk-muluk, siapa saja boleh mengecek batu ini. Mohon maaf, kalau pecinta akik biasanya memiliki kemampuan sendiri melihat keunggulannya apa, makanya silahkan saja lihat,” ujarnya kepada Sumut Pos yang dilansir JPNN.com tersebut.